Rabu, 28 Agustus 2013

Bawa Apa Saja ke Munas? Ini Saran Ketua Wilayah Lampung

Ket.:

Musyawarah Nasional ke-3 Forum Lingkar Pena sudah di depan mata. Ajang 4 tahunan itu akan mempertemukan anggota FLP se-Indonesia dan mancanegara. Banyak di antaranya merupakan cerpenis tulen, novelis kenamaan, penulis berpengalaman, editor kawakan, hingga yang berprofesi di bidang penerbitan.

Lalu kira-kira apa saja yang "harus" dibawa oleh peserta Munas? Berikut ini 7+ yang disarankan oleh Naqiyyah Syam, Ketua FLP Wilayah Lampung
  1. Ide dan masukan. Baca dulu AD/ART, nanti akan dibahas masukan-masukan seluruh pengurus FLP Wilayah/cabang mengenai AD/ART dan organisasi FLP ke depan.
  2. Bawa buku. Nah, ini bisa jadi ajang promo buku, saling diskusi, tukar hadiah, atau bisa buat door prize panitia
  3. Bawa cerpen/puisi. Nah, nanti mumpung ketemu para penulis hebat FLP. Coba asistensi mengenai karyanya. Bawa spidol/pena warna merah, minta coretan langsung dengan penulis hebatnya, kalo sudah dapat kritik dan saran, tinggal action lebih bagus lagi.
  4. Bawa naskah, baik masih outline atau sudah diprint. Nanti ketemu penerbit atau pemimpin penerbitnya, sebut saja misalnya ada Mbak Rahmadiyanti Rusdi (NouraBooks) dan Mbak Afifah Afra (Indiva). Langsung deh ngobrol, ada peluang enggak naskah kita diterbitkan atau asistensi deh outlinenya, kira-kira oke enggak, dan seterusnya
  5. Bawa cinderamata khas daerah, ini bisa jadi ajang promo daerah dan menguatkan persahabatan FLP
  6. Bawa pena/laptop, dengarkan, catat, amalkan, sebarkan! Ini penting. datang ke Munas, jangan diam saja. Harus berani ngomong, dengarkan kegiatan yang berlangsung, nanti dicatat atau direkam, lalu action dan sebarkan ke daerahnya. Jangan pelit ilmu, walau datang dengan dana pribadi.
  7. Bawa kamera. Nah, ini penting juga buat dokumentasi, mumpung ketemu, bisa diabadikan, tapi yang sangat pentinga adalah: nyoblos siapakah ketua FLP baru ke depan?

1 komentar: